1.
SEJARAH PULAU RAJA AMPAT
Jika
anda berencana berlibur ke Papua, ada baiknya anda menyempatkan diri berkujung
ke Raja Ampat yang terletak di bagian barat Kepala Burung Pulau Papua dan luas
kepulauan Raja Ampat berkisar lebih 4,6
juta hektar yang terdiri atas gugusan pulau-pulau. Saat ini kawasan yang
dikenal sebagai "surga bawah laut terbaik di dunia" ini merupakan
tempat wisata yang menjadi incaran para wisatawan dari seluruh penjuru dunia..
Secara administrasi, kepulauan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat,
Provinsi Papua Barat. Pulau yang terkenal karena keindahan alam lautnya ini
telah menjadi 10 perairan terbaik di dunia karena kelengkapan flora dan fauna
bawah airnya.
penamaan
Raja Ampat ("Empat Raja") diyakini berasal dari mitologi
lokal. Hal ini tercermin dari empat pulau utama yang ada di sini, yaitu Waigeo,
Misool, Salawati, dan Batanta. Memang ada beberapa versi
mitologi ini, tapi yang akan saya infokan adalah yang versinya seperti cerita
rakyat berikut ini.
- Asal-usul Nama Raja Ampat
Masyarakat setempat percaya jika di
Teluk Kabui Kampung Wawiyai, pernah hidup sepasang suami istri yang menemukan
enam telur naga. Cerita ini berawal dari perjalanan keduanya mencari makan di
tengah hutan. Saking asyiknya, tanpa terasa kaki mereka telah melangkah sampai
ke tepi Sungai Waikeo. Di mana, mereka kemudian menemukan enam telur naga. Saat
membawa keenam telur naga tersebut, keduanya tak memiliki firasat apapun.
Dipikirnya telur-telur itu hanyalah telur biasa saja.
Makanya, setelah dibawa pulang,
mereka menyimpannya di dalam kamar sebelum dimasak. Tapi, belum sempat dimasak,
empat dari enam telur-telur itu menetas. Dari dalam keluar sosok manusia. Empat
laki-laki dan satu wanita. Nama mereka masing-masing adalah War, Betani, Dohar,
Mohammad, dan Pintolee (yang wanita).Seiring berjalannya
waktu, kelima anak ini tumbuh. Pintolee kemudian didapati oleh kakaknya hamil
di luar nikah. Dia dihanyutkan dalam kulit bia (kerang besar) sampai terdampat
di Pulau Numfor.
Keempat
kakak laki-laki Pintolee pun kemudian diangkat menjadi raja untuk empat pulau
yang besar. Yaitu: War diangkat raja di Waigeo, Betani diangkat di Salawati,
Dohar di Lilinta, dan Mohamad di Waiga. Sedangkan, telur naga yang tidak
menetas hingga saat ini masih disimpan dan mendapat penghormatan khusus dari
masyarakat setempat. Nah, empat raja yang mendiami pulau-pulau utama itulah
yang kemudian dijadikan dasar penamaan Raja Ampat ini.
- Suku Kepulauan Raja Ampat
Raja
Ampat menjadi salah satu kepulauan paling eksotis di dunia. Asal usul Raja
Ampat tak bisa dilepaskan dari suku asli yang mendiami pulau terbesar di Raja
Ampat, Waigeu. Yakni suku Maya."Suku maya adalah sebutan untuk suku asli
raja ampat. Berasam dari kata mam dan ya yang artinya, bapa sesungguhnya saya
ada. Suku maya berasal dari teluk mayalibit berarti kamar atau ruangan. Kamar
untuk orang-orang maya," kata tokoh adat suku maya,
Orang
maya belum keluar dari pedalaman menuju pantai hingga abad ke-19."Orang
maya tidak ada tinggal di pantai. Mereka tinggal di hutan dan gunung. Mereka
tinggal di rumah atap sederhana. Kemudian datang orang Biak, adalah penjelajah
di laut. Munculnya suku biak membuat orang maya yang baru turun ke pantai
mengenal perahu lebih jelas. Kemudian pancing yang awalnya hanya sejenis tali
atau benang dari pohon genemo membuat mereka semakin kenal alat memancing, dan Hingga
saat ini suku asli Raja Ampat ini masih berdiam di pulau Waigeu.
.Namun
penamaan Raja Ampat juga dihubungkan dengan empat pulau besar di Raja Ampat.
"Pulau Waigeu, Solawati, Batanta, dan Misol. Juga dihubungkan dengan empat
suku yang ditanggal di Waigeu, suku ambel, langganyan, kawei, dan wawiyai.
Selurah
penduduk pulau Raja Ampat kini memeluk agama Islam dan agama Keristen namun
disisi lain mereka tetap mempertahankan kehidupan asli mereka yaitu agama
primitif dimana budaya mon atau jin masih melekat dalam upacara persembahan
dimalam hari dan menari sampai pagi.
2. PENDUDUK ASLI RAJA AMPAT
Penduduk asli kabupaten Raja
Ampat adalah terdiri dari lebih dari 10 suku adat. Suku adat ini ada yang telah
mendiami wilayah kepulauan Raja Ampat maupun yang berimirgrasi dari wilayah
kepulauan lain di sekitar Raja Ampat. Dalam buku Profil Ragam Wisata
Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, sebu
ah buku yang dipublikasikan oleh Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Raja Ampat, disampaikan bahwa ada
paling tidak ada 12 suku adat yang saat ini mendiami gugusan kepulauan Raja
Ampat, yaitu:
1. Suku Wawiyai (Wauyai)2. Suku Kawe
3. Suku Laganyan
4. Suku Ambel (-Waren)
5. Suku Batanta
6. Suku Tepin
7. Suku Fiat, Domu, Waili dan Butlih
8. Suku Moi (Moi-Maya)
9. Suku Matbat
10. Suku Misool
11. Suku Biga
12.Suku Biak
Seperti lirik
sebuah lagu karangan Frankie Sahilatua (alm) berjudul "Aku Papua"
yang seringkali dinyanyikan oleh artis asal Papua Edo Kondologit, ciri khas
penduduk asli kepulauan Raja Ampat adalah layaknya saudara kita yang
berasal dari tanah Papua yaitu berkulit hitam dan berambut keriting.
Sebagai
penduduk yang mendiami wilayah kepulauan yang sebagian besar wilayahnya
adalah perairan laut, maka sumber mata pencaharian utama mayoritas masyarakat
Raja Ampat adalah dengan mengolah berbagai sumber daya alam yang berasal dari
laut seperti nelayan, pembuat ikan asin, pencari rumput laut, atau
sebagai penyedia jasa transportasi laut antar pulau dll.
Masyarakat
suku adat kabupaten Raja Ampat memiliki rasa kekerabatan yang kuat antara
satu sama lain. Banyak suku dan kelompok adat yang masih merasa dirinya
berasal dari satu garis keturunan. Ciri-ciri kehidupan masyarakat ada
kabupaten Raja Ampat adalah: Hidup berkelompok dalam sebuah suku dan
tiap-tiap suku berpencar satu sama lain. Hidupnya bergantung kepada
hasil alam dan sering berpindah (kecuali yang sudah mengenal budaya modern),
Tali persaudaraan anta suku yang kuat, menganut gari keturunan ayah dan ibu,
memiliki kepercayaan magis dan tata cara adat.
Jumlah
penduduk Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2008 tercatat 41.170 jiwa (Proyeksi
2008). Sekitar 52.75% dari total penduduk adalah laki-laki, sisanya 47.25
% perempuan. Dilihat dari struktur umurnya, komposisi penduduk Kabupaten Raja
Ampat tergolong penduduk muda. Persentase penduduk pada kelompok umur
muda lebih besar daripada kelompok umur tua. Pada kelompok umur 0 – 4 tahun
tercatat 12,5 persen penduduk sedangkan pada kelompok umur 75 tahun atau lebih
tercatat 0,31 persen.
3. RAJA AMPAT: SURGA TERAKHIR DI DUNIA
Surga
terakir di dunia, itulah julukan yang diberikan kepada kepulauan Raja Ampat.
mungkin terkesan berlebihan, tetapi tidaklah berlebihan julukan tersebut bagi
anda yang pernah berkunjung ke sana. Pulau Raja Ampat terdiri dari gugusan
kepulauan besar dan kecil, untaian karang laut, pegunungan, hutan tropis,
pantai berpasir putih dan aneka ragam kehidupan satwa di dalamnya membuat Raja
Ampat memiliki pemandangan alam yang
sulit tertandingi keindahannya.
Tidaklah
mudah untuk menuangkan rangkaian kata yang tepat untuk bisa benar2 melukiskan
keindahannya. Pemandangan Raja Ampat adalah pemandangan yang akan membuat hati
anda bergetar, nafas menjadi tertahan, dan kulit anda merinding ketika
melihatnya. Datanglah dan buktikan sendiri betapa megahny keindahanalam Raja
Ampat.
4.
RAJA AMPAT : SURGA BAGI PARA PENYELAM
Sepertinya
tidaklah berlebihan bila Raja Ampat disebut sebagai ‘surganya bagi para
penyelam’ Letak geografis kepulauan Raja Ampat yang berada di pusat segitiga
terumbu karang dunia membuat perairan Raja Ampat kaya akan keaneka ragaman
hayati bawah laut.
Dengan
suhu air rata-rata 22-30 celcius. Perairan Raja Ampat memiliki kekayaan 603
jenis terumbu karang keras. Jumlah ini yang merupakan 75% dari jumlah jenis
terumbu karang yang adadi dunia. Dari berbagai hasil penelitian yang
diantaranya dilakukan oleh beberapa badan konservasi alam dunia seperti Conservation International dan Nature Conservancy, perairan laut Raja
Ampat diestiminasikan memiliki kekayaan 1379 jenis ikan. Tidaklah salah bila
perairan Raja Ampat disebut sebagai “Ibukota untuk ikan dunia”. Selain ikan
diperairan laut di kepualuan Raja Ampat terdapat pula 60 jenis udang karang,
699 jenis hewan lunak yang terdiri atas 530 siput-siputan, 159 kerang-kerangan,
2 scaphopoda, 5 Cumi-cumian, dan 3 citon. Kekayaan ini menjadikan kepualaun
Raja Ampat sebagai kawasan pulau-pulau kecil yang memiliki keanekaragaman
hayati laut yang luar biasa besar dan tingginya.
Kekayaan
aneka ragam kehidupan bawah laut yang ada di perairan laut Raja Ampat in
menempatkan Raja Ampat menjadi salah satu tujuan wisata selam yang paling
diminati oleh penggiat olahraga scuba diving di dunia.
5. SURGA UNTUK SATWA LANGKAH
Kekayaan
alam kepulauan Raja Ampat bukan hanya ada di perairan tetapi juga di atas
daratan. Karakter daratan di mana tidak ada gunung atau pegunungan yang
melampaui ketinggian 1000 meter, menjadikan hutan di daratan Raja Ampat
tergolong sebagai hutan dataran rendah. Keanekaragaman satwa liar yang hidup di
hutan-hutan di kaya sekali jenisnya. Kelestarian ragam habitat kehidupan satwa
liar ini dilindungi dalam wilayah cagar alam. Terdapat 4 buah cagar alam yang
ada di Kabupaten Raja Ampat yaitu:
1. Cagar
Alam Pulau Waigeo Barat
2. Cagar Alam Pulau Batanta Barat
3. Cagar Alam Pulau Salawati Utara
4. Cagar Alam Pulau Misool Selatan
2. Cagar Alam Pulau Batanta Barat
3. Cagar Alam Pulau Salawati Utara
4. Cagar Alam Pulau Misool Selatan
Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan di kawasan Cagar Alam Waigeo Barat, tercatat lebih dari 171
jenis burung dan 27 jenis mamalia diantaranya bandikut (Echymipera kalubu),
kus-kus bertotol (Phalanger maculatus), oposum bergaris (Dactylopsila
trivirgata), kalelawar, dan tikus pohon.ditemukan. Sedangkan survey di wilayah
cagar Alam Misool Selatan mencatat kehidupan 159 jenis burung diantaranya 4
jenis burung cendrawasih dan 5 jenis kelelawar.
Selain itu, hutan-hutan di Raja
Ampat juga merupakan surga untuk banyak sekali jenis burung langka yang
dilindungi kelestariannya. Di antaranya adalah burung kakatua putih jambul
kuning (Cacatua galerita), raja udang hutan (Halcyon macleayii), julang irian
(Aceros plicatus), kakatua raja (Probosciger aterrimus), bayan (Eclectus
roratus), nuri merah kepala hitam (Lorius lory), mambruk viktoria (Goura
victoria), kasuari, cendrawasih (Paradisaea sp.), dan maleo (Magrocephalus
maleo). (Sumber: Pesona Ragam Wisata Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat,
2009).
Dari berbagai lokasi tersebut di
atas lokasi Yenwaupnor, Sawinggrai, Yenbeser, dan Pulau Gam adalah lokasi
yang tergolong mudah dijangkau untuk menyaksikan kehidupan satwa liar khususnya
habitat satwa burung. Bila anda beruntung, anda akan dapat melihat sendiri
keindahan satwa burung yang sedang bermain-main di tepi pantai berpasir putih
atau terbang dan berkicau di pepohonan di sekitar anda.
Kekayaan aneka ragam hayati yang
menakjubkan baik di bawah laut maupun di atas daratan ini menjadikan Kepulauan
Raja Ampat sebagai Surga untuk kegiatan ekowisata, baik kegiatan wisata bawah
laut maupun kegiatan wisata di atas daratan. Raja Ampat memiliki semua
keindahannya.
6. MENUJU RAJA AMPAT (TRAVEL)
Rute yang
umum ditempuh para wisatawan untuk mencapai kepulauan Raja Ampat saat ini
adalah dengan cara menempuh perjalanan udara ke kota Sorong, Papua Barat. Saat
tulisan ini dibuat, penerbangan yang mendarat di pelabuhan udara Kota Sorong
(SOQ), yaitu pelabuhan udara Domine Edward Osok, adalah penerbangan yang
berasal dari kota Manado (MDC),
Ambon ( AMQ),
Makassar(UPG), Denpasar (DPS) dan penerbangan langsung dari kota Jakarta (CKG).
Maskapai yang melayani penerbangan ke kota Sorong di antaranya adalah:
Sriwijaya Air, Batavia Air, Merpati, Express Air, dan Lion Air.
Tidak ada
rute penerbangan Internasional yang langsung menuju kota Sorong. Bagi anda
wisatawan yang datang dari luar Indonesia sperti Malaysia, Singapore dan
Australia, anda bisa menemukan rute penerbangan penghubung ke kota Sorong dari
kota Jakarta, Denpasar dan Makassar. Perhatikan peta penerbangan di atas dengan
seksama.
Dari Sorong
perjalanan menuju ke Kepulauan Raja Ampat dilanjutkan dengan menggunakan kapal
Ferry Marina Express, kapal Ave Maria atau menyewa speed boat dari Pelabuhan
Rakyat, kota Sorong. Waktu keberangkatan untuk kapal Ferry Marina Express
adalah pukul 14.00 waktu setempat dan kapal Ave Maria biasanya berangkat
dalam rentang waktu 1-2 jam setelahnya.
Bagi anda
yang berniat untuk menyewa kapal speedboat untuk menyeberang ke Kepulauan Raja
Ampat, waktu yang ideal untuk menyeberang adalah sebelum pukul 12.00 waktu
setempat atau sebelum air laut naik akibat gelombang pasang.
7. DAFTAR AKOMODASI DI RAJA AMPAT
HOTEL , PENGINAPAN dan COTTAGE
NoNamaNo TeleponLokasiJenis PenginapanWebsite / Email1.Najwa Indah+6281248848480WaisaiInnN/A2.Waisai Indah+6285244155204WaisaiInnN/A3.Marcy+6281218107800WaisaiInnN/A4.Surya Hotel+62811486625WaisaiHotelN/A5.Maras Risen+6281355626969WaisaiHotelN/A6.Novalin+6285254289764WaisaiInnN/A7.Cormansiwin+6281248023025WaisaiInnN/A8.MaranuN/AWaisaiInnN/A9.AcroporaN/AWaisaiCottage & RestaurantN/A10King DolphinN/AWaisaiCottageN/A11.Phuyaka Mengge+6281344960065WaisaiInnN/A12Waisai Beach Hotel+6281247553799WaisaiHotelN/A
- RESORT
No
|
Nama
|
No
Telepon
|
Lokasi
|
Jenis
Penginapan
|
Website
/ Email
|
1.
|
VILLA WAIGEO
|
+6281247553799
|
Waigeo
|
Resort
|
waigeoresort.rajaampat
(at)gmail.com |
2.
|
MISOOL ECO RESORT
|
+62951-322613
+6281344991771 086812135121(Sat) |
Batbitbem Island
|
Resort
|
|
3.
|
RAJA AMPAT
DIVELODGE
|
+628123872672
|
Kurkapa Island
|
Resort
|
|
4.
|
PAPUA PARADISE ECO
RESORT
|
+6281344892671
|
Birie Island
|
Resort
|
|
5.
|
SORIDO BAY RESORT
|
+62951-328038
+62951-328028 |
Mansuar Island
|
Resort
|
|
6.
|
WAIWO DIVE RESORT
|
+6285344515123
|
Waigeo Island
|
Resort
|
|
7.
|
RAJA 4 DIVERS
|
N/A
|
Pef Island
|
Resort
|
|
8.
|
RAJA AMPAT
DIVE RESORT |
+62 (0)81248442284
|
Waigeo Island
|
Resort
|
|
9.
|
KRI ECO RESORT
|
+62951-328038
+62951-328028 |
Mansuar Island
|
Resort
|
- HOMESTAY
CATATAN PENTING:
Tidak seperti arti kata Homestay dari bahasa Inggris, anda tidak akan berbagi tempat tinggal dengan penduduk lokal saat anda tinggal di Homestay Raja Ampat. Penggunaan kata Homestay dipilih untuk digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Raja Ampat dan masyarakat umum di sana sepertinya hanya karena kata Homestay lebih mudah diucapkan dibandingkan dengan Bungalow atau Guest House. Secara umum homestay di Raja Ampat berarti adalah akomodasi dengan biaya yang relatif lebih terjangkau dibandingkan hotel dan resort.Untuk bisa memesan tempat (reservasi) di Hotel, Resort atau Homestay di Raja Ampat, anda tidak bisa melakukannya melalui website ini.Untuk melalukan reservasi anda harus menghubungi langsung ke No Telepon, Email atau mengikuti Website lokasi-lokasi tempat menginap yang anda inginkan. Perlu diketahui bahwa tidak semua tempat di Raja Ampat dapat dijangkau oleh sinyal telepon selular setiap waktu, melakukan kontak dengan mengirimkan Short Message Service (SMS) adalah cara yang bijaksana untuk dilakukan, terutama ketika berhubungan dengan homestay.8. PIN RAJA AMPAT
Untuk bisa memasuki kawasan wisata dan suaka alam kepulauan Raja Ampat, setiap pengunjung diwajibkan untuk membeli sebuah Pin khusus. Pin ini berbentuk lempengan plastik bundar yang biasa dipakai dengan mengikatnya dengan semacam tali lalu dikalungkan di leher. Pin ini merupakan tiket tanda masuk berwisata dan juga berlaku sebagai izin untuk melakukan aktivitas menyelam di Raja Ampat. Tanpa Pin ini wisata kita akan terbatas di kota Waisai dan kepulauan Waigeo saja, tidak bisa ke lokasi wisata di pulau lain. Ada petugas patroli gabungan di perairan dan di lokasi-lokasi wisata yang akan meminta kita untuk memperlihatkan Pin ini sebelum kita bisa melanjutkan perjalanan wisata ke berbagai wilayah di kepulauan Raja Ampat.Harga Pin ini adalah Rp 250.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 500.000 untuk wisatawan asing. Pin in merupakan salah satu bentuk kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat dan Consevation Internasional dalam mempertahankan kelestarian dan keaslian alam Raja Ampat. Uang yang dikumpulkan dari hasil penjualan Pin ini sepenuhnya akan digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan konservasi dan pemeliharaan lingkungan dan sumber daya alam di Kepulauan Raja Ampat. Pembelian Pin dapat dilakukan di sebuah kantor khusus pariwisata yang berada di dalam area lobby hotel Meridien. Lokasi Hotel Meridien itu sendiri terletak tepat di depan Bandara Domine Eduard Osok, Sorong.Penting untuk diketahui bahwa tidak seperti tiket wisata yang lain, Pin ini memiliki masa berlaku selama satu tahun. Jadi bila kita adalah seorang penggila diving atau travelling yang punya kesempatan untuk datang ke Raja Ampat lebih dari satu kali dalam satu tahun maka kita tidak perlu membeli Pin lagi. Coba lihat dan perhatikan masa berlaku yang tertera di Pin tersebut. Kita hanya perlu membeli Pin baru bila masa berlaku Pin yang kita miliki sudah melewati masa berlakunya.
9. SENI KERAJINAN TRADISIONAL
Seni budaya Raja Ampat dalam bidang kerajinan tangan sangat beragam jenisnya. Kita bisa mengenali ciri khas hasil kerajinan tangan asli Raja Ampat dari warna dan motifnya. Warna yang umum digunakan adalah pepaduan warna dengan kontras tinggi seperti merah tua, kuning tua, hijau terang dan biru terang. Ornamen-ornamen motif ukiran yang seringkali digunakan dalam seni patung, ukiran dan batik Raja Ampat adalah motif khusus khas papua.Dari berbagai macam jenis kerajinan tangan yang ada di Raja Ampat, terdapat dua jenis kerajinan yang sangat diminati oleh wisatawan baik asing maupun lokal yaitu:- Topi Anyaman khas Arborek
Topi ini dibuat dari bahan anyaman. Topi ini berbentuknya bundar dan seringkali digunakan wanita untuk melindungi wajah dan badannya dari sengatan matahari saat berwisata ke pantai. Pembuatan topi ini awalnya dipelopori oleh Ibu Mambrasar dari pulau Arborek, Raja Ampat dan kini topi khas tersebut telah menjadi kerajinan khas Raja Ampat yang diproduksi secara berkelompok oleh ibu-ibu dari Pulau Arborek.
- Batik Papua.
Kerajinan lain yang banyak diminati oleh wisatawan yang datang ke raja ampat adalah Batik Papua. Berbeda dengan motif dan warna batik dari jawa yang kerap kali menggunakan warna-warna natural maupun gelap, batik papua sangat diminati karena menggunakan motif dan warna terang khas pantai. Batik dengan warna-warna terang ini sangat direkomendasikan untuk digunakan saat anda berwisata di tepi pantai karena akan menambah unsur etnis lokal dalam foto-foto liburan anda.
Selain kedua jenis kerajinan tersebut di atas, Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat kini sedang giat-giatnya mempromosikan hasil kerajinan lain masyarakat kepulauan Raja Ampat sebagai salah satu daya tarik wisata Raja Ampat. Beberpa jenis kerajinan lain yang dihasilkan oleh penduduk kabupaten Raja Ampat adalah seni patung dan kerajinan aksesoris dari bahan batu mulia, akar dan logam.
10. WISATA KULINER RAJA AMPAT
Berwisata ke suatu daerah tidaklah lengkap rasanya tanpa mencicipi masakan asli daerah tersebut. Begitu pula bila kita mengunjungi kepulauan Raja Ampat. Di sini anda bisa mencicipi berbagai macam ragam masakan khas Raja Ampat yang mengundang selera.Bila anda ingin leluasa mencicipi masakan khas Raja Ampat, kami menyarankan untuk datang ketika perayaan HUT Raja Ampat pada tanggal 9 Mei atau ketika Festival Raja Ampat yang biasa diselenggarakan pada bulan Oktober setiap tahun sedang berlangsung. Di kedua waktu ini biasanya anda akan punya kesempatan untuk mencoba berbagai masakan khas Raja Ampat. Hal ini karena berbagai jenis masakan tersebut sengaja disajikan sebagai salah satu daya tarik wisata yang sengaja ditampilkan untuk memperkenalkan makanan khas Raja Ampat dan Papua pada umumnya kepada masyarakat luas.Sebagai lokasi wisata yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan, masakan khas Raja Ampat tentunya banyak menggunakan sumber bahan olahan yang diambil dari laut seperti ikan, rumput laut, cacing laut dan lain sebagainya. Hal ini bukan berarti bahwa semua jenis masakan khas Raja Ampat adalah berbahan dasar dari laut, ada juga beberapa jenis masakan yang diolah dari daging ayam, sapi, sagu, ulat sagu dan lain-lain.Beberapa contoh masakan khas Raja Ampat adalah Cacing Laut goreng yang gurih sekali rasanya. Makanan ini diolah dari bahan dasar cacing laut yang digoreng sampai kering menyerupai keripik. Makanan lain yang cukup terkenal di Raja Ampat dan berbahan dasar dari laut adalah Ikan Sup Kuning. Masakan ini bukan hanya terkenal di wilayah Raja Ampat saja namun juga hampir disetiap wilayah pesisir Pantai Papua Barat.Selain itu ada pula jenis makanan bukan dari laut yang cukup terkenal yaitu Sate Ulat Sagu. Ulat Sagu ini di dapatkan dari tempat hidupnya di batang pohon sagu yang telah menua. Di masyarakat asli papua yang tlah terbiasa hidup di alam, ulat sagu ini seringkali dikonsumsi langsung dari pohonnya tanpa diolah terlebih dahulu. Dalam perkembangan penyajiannya saat ini ulat sagu ini seringkali diolah dengan cara dibakar menyerupai sate. Rasa gurih dan asin yang keras merupakan ciri dari ulat sagu ini. Jenis lain makanan khas yang bisa kita temui di Raja Ampat adalah Papeda. Papeda adalah bubur Sagu yang disajikan hangat dengan kuah ikan serta buah tomat dan lemon sebagai penambah cita rasanya.Banyak sekali jenis masakan khas yang bisa kita cicipi saat kita mengunjungi Raja Ampat. Seperti pernah kami sampaikan di atas, bila anda ingin mencoba masakan khas Raja Ampat datanglah ketika festival wisata Raja Ampat sedang berlangsung. Namun bila anda kebetulan datang di lain waktu tersebut, cobalah memesannya di restoran-restoran yang menyajikan masakan khas papua yang anda jumpai selama perjalanan anda.
Raja Ampat sebagai bagian dari provinsi papua barat di pulau Papua, kaya akan ragam seni budaya musik, tari-tarian dan kerajinan tangan khas papua yang sangat eksotis. Setiap suku yang tersebar di berbagai kepulauan Raja Ampat umumnya memiliki seni tari dan tata cara adat sendiri. Ciri umum dari seni tari dan musik dari Raja Ampat adalah gerakan tarian yang umumnya ditampilkan dengan bersemangat serta diiringi oleh alat musik perkusi khas papua yang bernama Tifa, gong (mambokon) dan tambur (bakulu). Selain alat musik perkusi, alat musik bersenar seperti gitar dan alat musik tiup seperti seruling dan alat musik tiup dari kerang laut juga sering digunakan untuk mengiringi tarian. Beberapa contoh tarian yang sering ditampilkan dalam berbagai upacara adat maupun penyambutan adalah Tarian Wor, Main Moun, Tarian Batpo, Tarian Yako dan kesenian Suling Tambur.Kostum penari wanita yang digunakan dalam berbagai tarian khas Raja Ampat biasanya menggunakan perpaduan dari warna-warna terang dengan kontras tinggi seperti merah, kuning tua, hijau terang dan biru terang. Sedangkan untuk kostum penari pria umumnya adalah bertelanjang dada di bagian atas dan untuk menutupi bagian pinggang ke bawah biasanya menggunakan kostum khas Papua yg mediami pesisisr pantai yaitu pakaian dari bahan Sabut (ijuk), anyaman daun kelapa atau bulu dan kulit binatang tergantung dari jenis tarian yang dibawakan. Ada pula kaum pria yang tampil menggunakan penutup aurat khas papua yaitu koteka.Baik penari pria dan wanita akan tampil lengkap dengan aksesoris dan rias wajah yang khas dan eksotis yang hanya bisa kita jumpai dalam seni tradisional khas pulau papua.Lagu-lagu khas Raja Ampat dan papua umumnya berirama riang tetapi seperti memiliki semacam daya pikat yang menghanyutkan ketika kita menikmatinya. Umumnya lagu-lagu Papua dinyanyikan dengan perpaduan suara vokal lebih dari satu orang. Sangat indah untuk menikmati nyanyi-nyayian khas papua ini di tepi pantai sambil bersantai atau untuk menemani perjalanan wisata anda di Raja Ampat.
- KOTEKA
Koteka adalah pakaian untuk menutup kemaluan laki-laki dalam budaya sebagian penduduk asli Pulau Papua. Koteka terbuat dari kulit labu air, Lagenaria siceraria. Isi dan biji labu tua dikeluarkan dan kulitnya dijemur. Secara harfiah, kata ini bermakna "pakaian", berasal dari bahasa salah satu suku di Paniai. Sebagian suku pegunungan Jayawijaya menyebutnya holim atau horim. Tak sebagaimana anggapan umum, ukuran dan bentuk koteka tak berkaitan dengan status pemakainya. Ukuran biasanya berkaitan dengan aktivitas pengguna, hendak bekerja atau upacara. Banyak suku-suku di sana dapat dikenali dari cara mereka menggunakan koteka. Koteka yang pendek digunakan saat bekerja, dan yang panjang dengan hiasan-hiasan digunakan dalam upacara adat.Namun demikian, setiap suku memiliki perbedaan bentuk koteka. Orang Yali, misalnya, menyukai bentuk labu yang panjang. Sedangkan orang Tiom biasanya memakai dua labu. Seiring waktu, koteka semakin kurang populer dipakai sehari-hari. Koteka dilarang dikenakan di kendaraan umum dan sekolah-sekolah. Kalaupun ada, koteka hanya untuk diperjualbelikan sebagai cenderamata. Di kawasan pegunungan, seperti Wamena, koteka masih dipakai. Untuk berfoto dengan pemakainya, wisatawan harus merogoh kantong beberapa puluh ribu rupiah. Di kawasan pantai, orang lebih sulit lagi menemukannya.
Operasi Koteka
Sejak 1950-an, para misionaris mengampanyekan penggunaan celana pendek sebagai pengganti koteka. Ini tidak mudah. Suku Dani di Lembah Baliem saat itu kadang-kadang mengenakan celana, namun tetap mempertahankan koteka. Pemerintah RI sejak 1960-an pun berupaya mengurangi pemakaian koteka. Melalui para gubernur, sejak Frans Kaisiepo pada 1964, kampanye antikoteka digelar. Pada 1971, dikenal istilah "operasi koteka" dengan membagi-bagikan pakaian kepada penduduk. Akan tetapi karena tidak ada sabun, pakaian itu akhirnya tak pernah dicuci. Pada akhirnya warga Papua malah terserang penyakit kulit.
Akomodasi Homestay -
NoNamaNo TeleponLokasiWebsite / Email1.MANGKORKODON+62399040888Waigeo Selatan2.YAYASAN KOBE OSERN/AWaigeo SelatanN/A3.MAMBERFOR+6282199056132SawinggraiN/A4.WEST WAIGEON/AWaigeo BaratN/A5.YENWAPNOOR
Maria's Homestay+6281354054198
+6282199347626Waigeo SelatanN/A6.ARBOREK+6281344402542Pulau ArborekN/A7.RANSIWOR+6281248410507RainsiworN/A8.SAWNDAREKN/ASawandarekN/A9.HARAPAN JAYA+6281344353030Misool SelatanN/A10KORANU FYAK+6281344174787
+6281248549459Utara Pulau Krid11YENKORANU+6282198498519 +6285354320928, +6285254555526 +6281344542000Utara Pulau Kri12LUMBA-LUMBA+6282198365087
+6282198467431
+6285244610524Barat Pulau Kri13Metos+6282199347976Utara Pulau Gam14Kordiris+6285399040888
+6281248569412Tenggara Pulau GamN/A15.Nudibranch+6282198667199Selatan Pulau GamN/A